A.
fakta atau kenyataan,
Menurut
:
1. Positivistik berpandangan
bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang sensual satu dengan
sensual lainnya.
2. Fenomenologik memiliki dua arah
perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori
korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua,
menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem
nilai.
3. Rasionalistik menganggap suatu
sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan
4. Realisme-metafisik berpendapat
bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang ada itu yang
berfungsi